Model Referensi Jaringan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hallo Selamat Datang di Blog Saya...

Baiklah kali ini saya akan menjelaskan tentang Model referensi jaringan



Model Referensi Jaringan

A. Pengertian Model referensi jaringan

merupakan salah satu konsep dari jaringan komputer yang mesti dipahami agar kita mengetahui proses bagaimana data dikirim dalam jaringan komputer yang satu ke jaringan komputer yang lain. Kita mungkin tahu bahwa data yang dikirimkan melalui jaringan komputer membutuhkan proses yang bertahap-tahap hingga data tersebut selesai sampai ke tujuan. Dalam proses ini, referensi model jaringan yang berperan mengatur dan membagi menjadi beberapa lapisan untuk menjelaskan cara kerja (proses) suatu jaringan komputer. Saat informasi diolah menjadi data-data, lalu diolah lagi menjadi segmen-segmen, lalu menjadi paket-paket, kemudian menjadi frame dan terakhir menjadi sebuah bit yang dikirimkan melalui kabel jaringan guna sampai ke tujuannya.


B. Prinsip Model Referensi

1). Setiap lapisan memiliki fungsi dan proses yang berbeda.

2). Fungsi setiap lapisan dipilih berdasarkan penetapan protokol yang telah memenuhi standar internasional.

3). Sebuah lapisan harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.

4). Batasan lapisan harus ditentukan agar dapat meminimalkan arus informasi yang melewati interface.

5). Jumlah lapisan diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.


C. Model Referensi OSI (Open System Interconection)

merupakan salah satu standard dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh

ISO yang memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan dan kerangka kerja tentang

struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem komunikasi.


D). Karakteristik Lapisan OSI

Dalam tujuh lapisan dari model referensi OSI bisa dibagi menjadi dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan bagian atas dari model referensi OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software (aplikasi). Lapisan tertinggi (lapisan aplikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user). Keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi ini akan saling berinteraksi dalam proses software (aplikasi) yang berisi sebuah komponen komunikasi. Pada lapisan bagian atas seringkali digunakan untuk menunju ke beberapa lapisan atas dari lapisan-lapisan yang lain pada model referensi OSI.

Sedangkan pada lapisan bagian bawah dari model referensi OSI mengendalikan persoalan transport data. Selanjutnya Lapisan fisik dan lapisan data-link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan. Tabel berikut ini menampilkan pemisahan kedua lapisan tersebut pada lapisan-lapisan model OSI.

 

E). Tujuan Dibentuknya Model Referensi OSI

1). Menjadi patokan bagi perkembangan prosedur komunikasi pada masa yang akan datang.

2). Mengatasi hubungan yang timbul antar pemakai dengan cara memberikan fasilitas yang sesuai.

3). Membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi sub struktur.

4). Memenuhi kebutuhan pemakai kini maupun masa yang akan datang.

Referensi model jaringan OSI membagi jaringan komputer menjadi 7 lapisan, setiap lapisan hanya mengatur beberapa layanan dan protocol yang dapat bekerja pada tiap lapisan agar mempermudah pembuatan program untuk jaringan sehingga rapih dan tidak berantakan serta sulit didefinisikan.

Berikut penjelasannya :

1. Physical Layer

Physical layer berfungsi untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan. Selain itu

berfungsi untuk menstranfer dan menentukan cara bit – bit dikodekan,

menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanik, elektrikal, prosedural yaitu

dimana kabel , konektor dan spesifikasi pensinyalan didefinisikan.

2. Data Link Layer

Menentukan protokol untuk pertukaran frame data yang lewat melalui kabel. Serta pengambilan dan pelepasan paket data dari dan ke kabel, deteksi, dan koreksi

kesalahan, serta pengiriman ulang data.

Sublayer Pada Data Link Layer

1) LLC (Logical Link Control)

Melakukan pemeriksaan kesalahan dan menangani transmisifr ame. Setiap frame merupakan sebuah paket daya dan nomor urut yang digunakan untuk memastikan pengiriman dan sebuahcheksum untuk melacak data yang korup.

2) MAC (Medium Access Control)

Berurusan dengan mengambil dan melepaskan data dari dan ke kabel, menentukan protokol untuk akses ke kabel yang di-share di dalam sebuah LAN


3. Network Layer

Network layer bertanggungjawab untuk merutekan paket ke tujuan yang seharusnya. Pengendalian operasi subnet dan mengatasi semua masalah yang ada pada jaringan sehingga memungkinkan jaringan – jaringan yang berbeda bisa saling terkoneksi.

4. Transport Layer

1). Berfungsi untuk menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian – bagian yang lebih kecil, meneruskan data ke network layer dan menjamin semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi penerima dengan benar.

2). Menentukan jenis layanan untuk session layer dan pada giliranya jenis layanan bagi para pemakai jaringan.

3). Menyediakan koneksi end to end ( ujung ke ujung ) diantara komputer – komputer. Memastikan ketiga layer terendah bekerja dengan benar serta menyediakan aliran data yang transparan, dan logis antara end user dengan jaringan yang dipilihnya.

4). Merupakan layer yang menyediakan layanan bagi user

lokal.

5). Bertugas untuk menciptakanframe, memisahkannya dan menggabungkanya kembali.


5. Session Layer

1). Mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya.

2). Mebuahsession selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan olehtranport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi – aplikasi tertentu.

3). Session layer diperlukan juga untuk kendali dialog antara proses yang menentukan penanganan komunikasi dua arah dan pengujian paket yang keluar dari urutannya.


6. Presentation Layer

1). Melakukan terjemahan struktur data di antara berbagai arsitektur, perbedaan dalam representasi data dikelola di tingkat ini.

2). Selain itu, layer ini juga melakukan kompresi data, enkripsi dan dekripsi serta

konversi format data misalnya dari EBCDIC ke ASCII.


7. Application Layer

1). Berfungsi untuk menyediakan akses tingkat aplikasi ke jaringan.

2). Transfer terminal remote dan elemen lain dari jaringan, aktivitas yang dilakukan seperti akses dan transfer file.


F. Model Referensi TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:


1. Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).

2. Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).

3. Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).

4. Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).


Persamaan Antara Model OSI dan TCP/IP

1) Keduanya memiliki layer (lapisan).

2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.

3) Memiliki transport dan network layer yang sama.

4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching

Perbedaan Antara Model OSI dan TCP/IP

1) TCP/IP mengkombinasikan presentation layer dan session layer pada lapisan aplikasi.

2) TCP/IP menggabungkan data link dan physical layer menjadi satu lapisan.

 

referensi : 

1. https://www.sekawanmedia.co.id/osi-layer/amp/

2. https://riezmanman.wordpress.com/2010/07/23/referensi-model-jaringan/

Komentar